Dr. Lila Nachtigall yang merupakan jurubicara dari `the North American Menopause Society` menyarankan agar para wanita melakukan olah raga untuk menghadapi gejala menopause. Olah raga bisa berupa jalan kaki, aerobik atau melakukan latihan dipusat kebugaran.
Menopause merupakan fenomena yang terjadi pada wanita saat mereka memasuki rentang usia 45 hingga 55 tahun. Fenomena ditandai dengan berhentinya sikluas bulanan `menstruasi’ dan sejumlah gejala seperti sakit kepala, pendarahan dan sejumlah masalah lainya bisa muncul.
Selain itu masalah depresi dan terhambatnya fungsi sex juga menjadi salah satu gejala yang tampak pada menopause.
Olah raga yang teratur diyakini bisa mengurangi resiko seperti pendarahan dan bahkan mengurangi resiko lainya sebagai dampak dari gejala menopause.
Dr. Lila Nachtigall juga mengkritisi sejumlah wanita yang tengah menghadapi gejala menopause yang enggan melakukan olah raga demi mengurangi gejala menopause.
Dr Lila melihat bahwa turunya tingkat hormon estrogen pada wanita yang mengalami gejala menopause juga akan memberikan resiko terjadinya kenaikan berat badan pada para awnita itu.
‘Olah raga akan membuat para wanita akan merasa lebih baik secara fisik,’ tandas Dr Lila.
Data dari `the American College of Sports Medicine` menunjukan olah raga yang berat akan membuat turunya sakit kepala dan penyakit aliran darah sampai 50 persen.
Riset yang dilakukan oleh `the Journal of Advanced Nursing` juga menunjukan bahwa kebugaran seorang wanita akan mampu meningkatkan kualitas sang wanita menghadapi menopause.
sumber: JakNews.com